Senin, 15 Juli 2013

MEONG-MEONG (Lagu dan Permainan Tradisional Bali)

Meong-meong merupakan salah satu kebudayaan dari Bali. Kebudayaan yang satu ini berupa lagu sekaligus permainan tradisional yang biasanya dinyanyikan dan dimainkan oleh anak-anak Bali. Lagu Meong-Meong termasuk dalam kategori Sekar Rare atau Gending Rare, yaitu kategori jenis lagu anak-anak yang bernuansa permainan. Berikut adalah lirik dari lagu meong-meong:
Meong-meong…

Alih je bikule…

Bikul gede gede…

Buin mokoh-mokoh…

Kereng pesan ngerusuhin…

Juk meng… Juk kul..
Lirik lagu meong-meong diatas menggunakan bahasa Bali dan untuk mengetahui maksud atau arti dari lagu tersebut saya akan menguraikan arti dari setiap kata dalam lagu tersebut. Kata ‘meong-meong’ diatas berarti kucing-kucing, kata ‘alih je bikule’ berarti carilah tikusnya’, ‘bikul’ berarti tikus, ‘gede-gede’ berarti besar-besar, ‘buin’ berarti juga, ‘mokoh-mokoh’ berarti gemuk-gemuk, dan yang terakhir ‘kereng pesan ngerusuhin’ berarti selalu membuat masalah. Jadi lirik lagu diatas dapat diartikan kedalam bahasa indonesia sebagai berikut: 
Kucing-kucing…

Carilah tikusnya…

Tikus besar-besar…

Juga gemuk-gemuk…

Selalu membuat masalah…

Juk meng… Juk kul..
Meong-meong merupakan lagu serta permainan anak Bali seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Permainan meong-meong adalah permainan yang biasanya dimainkan oleh lebih dari delapan orang atau lebih, dimana satu orang memerankan bikul (tikus) dan satu orang memerankan meong (kucing) dan yang lainnya bertugas melindungi bikul dari meong dengan cara membentuk lingkaran. Dalam permainan ini, bikul berada di dalam lingkaran sedangkan meong berada di luar lingkaran, dimana meong akan berusaha masuk ke dalam lingkaran dan berusaha menangkap bikul (tikus). 

Anak-anak yang bermain dalam permainan ini, membentuk lingkaran dan berusaha menghalangi meong masuk ke dalam lingkaran. Si meong bisa menangkap si bikul ketika lagu sudah pada kata-kata juk meng, juk kul. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa meong-meong adalah lagu sekaligus permainan. Permainan ini dimainkan dengan menyanyikan lagu meong-meong. Lagu ini, tepatnya baris pertama dan baris kedua dinyanyikan dua kali lalu dilanjutkan ke bait yang selanjutnya. Lagu ini terus dinyanyikan hingga berulang-ulang sampai si bikul tertangkap oleh si meong. Jadi dapat dikatakan, permainan ini menggambarkan usaha dari si kucing atau dalam bahasa bali disebut meong untuk menagkap si tikus atau bikul. Berikut adalah gambar mengenai permainan ini: 
Cara memainkan permainan meong-meong yang telah diuraikan diatas merupakan cara permainan yang paling banyak digunakan oleh anak-anak Bali. Namun seraya perkembangan jaman, sebagian anak-anak Bali sekarang memainkan permainan ini dengan cara yang berbeda, yaitu berupa anak yang memerankan meong mengejar dan menangkap anak-anak lainnnya dengan mata tertutup, yaitu menggunakan penutup mata dari kain atau sejenisnya. Disini, anak yang tertangkap akan menjadi meong selanjutnya yang mengejar anak-anak lainnya dan seterusnya. Jadi dapat dikatakan bahwa permainan meong-meong ini berbeda di masing-masing daerah di Bali.
Pada jaman sekarang ini, terutama dibidang politik, lagu dan permainan meong-meong ini sering digunakan untuk menyindir para koruptor. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa dalam meong-meong, bikul atau tikus berbadan besar-besar, suka membuat masalah dan dilindungi atau diperlakuakan baik dalam permainan meong-meong ini. Hal atau situasi ini mirip dengan koruptor yang mana juga berbadan besar yang berarti mengambil banyak uang rakyat, suka membuat masalah dan dilindungi beberapa orang yang mana seharusnya tidak dilindungi dan diperlakukan dengan baik.
Jadi, lagu dan permainan tradisional Bali yang berjudul meong-meong ini adalah salah satu dari banyak kebudayaan Bali yang menarik yang mana harus dilestarikan dan diteruskan kegenerasi selanjutnya. Hal ini penting dilakukan agar kebudayaan yang satu ini dapat diketahui generasi selanjutnya dan yang lebih penting adalah agar kebudayaan unik ini tidak hilang. Sebenarnya bukan hanya kebudayaan unik seperti meong-meong ini saja yang harus dilestarikan, melainkan semua kebudayaan. Karena pada dasarnya, kebudayaan adalah warisan leluhur yang berharga dan menarik yang harus dilestarikan dan diketahui oleh generasi penerus. Kesimpulannya, kita harus mencari tahu dan melestarikan kebudayaan kita, terutama kebudayaan yang berupa lagu dan permainan tradisional Bali yang berjudul meong-meong ini.

2 komentar:

Berbagi pengetahuan mengatakan...

Terimakasih informasinya.

Berbagi pengetahuan mengatakan...

mohon ijin untuk save ya.matur suksma.

Posting Komentar