Senin, 22 Juli 2013

Warga AS Lestarikan Bahasa Bali Lewat Perangkat Lunak

Alissa Stern, akademisi asal AS yang meluncurkan perangkat lunak pengajaran Bahasa Bali. (VOA/Muliarta)

“Bahasa Bali itu penting untuk seluruh dunia dan itu dinilai seluruh dunia dan dinilai semacam heritage (warisan). Bahasa Bali semacam permata asli dan itu dinilai orang di seluruh dunia karena ada banyak keahlian dan ilmu,” ujar Stern, yang belajar Bahasa Indonesia di IKIP Malang dan pernah mengajar di fakultas hukum Universitas Indonesia.
Pada kenyataanya penutur Bahasa Bali cenderung terus berkurang, terbukti saat ini hanya terdapat sekitar satu juta penutur aktif Bahasa Bali dari sekitar 3,5 juta penduduk Bali.
Alissa, yang turut mengurus yayasan nirlaba basabali.org, menyebutkan modul interaktif belajar  Bahasa Bali hanya sebuah cara dengan memanfaatkan teknologi untuk menarik minat generasi muda untuk belajar Bahasa Bali.
Modul interaktif belajar Bahasa Bali tidak saja memuat tata bahasa dan catatan yang fokus pada percakapan bahasa Bali tetapi juga memuat pembelajaran penulisan dengan menggunakan huruf Bali. Materi pelajaran tersebut telah diluncurkan pada 5 Februari 2013, serta akan dibagikan secara gratis, untuk organisasi nirlaba dan kelompok masyarakat.
Akademisi dari fakultas sastra Universitas Udayana, Windhu Sancaya mengatakan, sudah saatnya metode pembelajaran Bahasa Bali menggunakan multimedia agar generasi muda lebih tertarik.
“Saya kira inovasi-inovasi ini yang diperlukan, kemudian sekarang kita menggunakan multimedia pengembangan Bahasa Bali dengan melibatkan teknologi dan sebagainya. Saya kira ini satu cara yang sangat penting, kita tidak bisa lagi hanya menggunakan cara-cara tradisional,” ujarnya.
Sementara itu, Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan, perlu suatu terobosan dalam pembelajaran Bahasa Bali yang selama ini menjadi bahasa ibu bagi penduduk Bali. Pemerintah Kota Denpasar kini juga sedang merancang pembangunan laboratorium Bahasa Bali di sekolah-sekolah di Denpasar, ujarnya.
“Kita ingin mengembangkan Bahasa Bali ini berinteraksi dengan teknologi, artinya kita menjaga-jaga istilahnya orang itu tidak tertarik dengan Bahasa Bali kalau mereka itu tidak masuk dalam teknologi. Kami mencoba berupaya menginteraksikan Bahasa Bali ini dengan teknologi melalui komputerisasi,” tambahnya.

0 komentar:

Posting Komentar