Meong-meong merupakan salah satu
kebudayaan dari Bali. Kebudayaan yang satu ini berupa lagu sekaligus permainan
tradisional yang biasanya dinyanyikan dan dimainkan oleh anak-anak Bali. Lagu
Meong-Meong termasuk dalam kategori Sekar Rare atau Gending Rare, yaitu
kategori jenis lagu anak-anak yang bernuansa permainan. Berikut adalah lirik dari
lagu meong-meong:
Meong-meong…
Alih
je bikule…
Bikul
gede gede…
Buin
mokoh-mokoh…
Kereng
pesan ngerusuhin…
Juk
meng… Juk kul..
Lirik
lagu meong-meong diatas menggunakan bahasa Bali dan untuk mengetahui maksud
atau arti dari lagu tersebut saya akan menguraikan arti dari setiap kata dalam
lagu tersebut. Kata ‘meong-meong’ diatas berarti kucing-kucing, kata ‘alih je
bikule’ berarti carilah tikusnya’, ‘bikul’ berarti tikus, ‘gede-gede’ berarti
besar-besar, ‘buin’ berarti juga, ‘mokoh-mokoh’ berarti gemuk-gemuk, dan yang
terakhir ‘kereng pesan ngerusuhin’ berarti selalu membuat masalah. Jadi lirik
lagu diatas dapat diartikan kedalam bahasa indonesia sebagai berikut:
Kucing-kucing…
Carilah
tikusnya…
Tikus
besar-besar…
Juga
gemuk-gemuk…
Selalu
membuat masalah…
Juk
meng… Juk kul..
Meong-meong merupakan lagu serta
permainan anak Bali seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Permainan
meong-meong adalah permainan yang biasanya dimainkan oleh lebih dari delapan
orang atau lebih, dimana satu orang memerankan bikul (tikus) dan satu orang
memerankan meong (kucing) dan yang lainnya bertugas melindungi bikul dari meong
dengan cara membentuk lingkaran. Dalam permainan ini, bikul berada di dalam
lingkaran sedangkan meong berada di luar lingkaran, dimana meong akan berusaha
masuk ke dalam lingkaran dan berusaha menangkap bikul (tikus).
Anak-anak yang bermain dalam permainan ini, membentuk
lingkaran dan berusaha menghalangi meong masuk ke dalam lingkaran. Si meong bisa
menangkap si bikul ketika lagu sudah pada kata-kata juk meng, juk kul. Seperti
yang telah diuraikan sebelumnya bahwa meong-meong adalah lagu sekaligus
permainan. Permainan ini dimainkan dengan menyanyikan lagu meong-meong. Lagu
ini, tepatnya baris pertama dan baris kedua dinyanyikan dua kali lalu
dilanjutkan ke bait yang selanjutnya. Lagu ini terus dinyanyikan hingga
berulang-ulang sampai si bikul tertangkap oleh si meong. Jadi dapat dikatakan,
permainan ini menggambarkan usaha dari si kucing atau dalam bahasa bali disebut
meong untuk menagkap si tikus atau bikul. Berikut adalah gambar mengenai
permainan ini:
Cara memainkan permainan
meong-meong yang telah diuraikan diatas merupakan cara permainan yang paling
banyak digunakan oleh anak-anak Bali. Namun seraya perkembangan jaman, sebagian
anak-anak Bali sekarang memainkan permainan ini dengan cara yang berbeda, yaitu
berupa anak yang memerankan meong mengejar dan menangkap anak-anak lainnnya
dengan mata tertutup, yaitu menggunakan penutup mata dari kain atau sejenisnya.
Disini, anak yang tertangkap akan menjadi meong selanjutnya yang mengejar anak-anak
lainnya dan seterusnya. Jadi dapat dikatakan bahwa permainan meong-meong ini
berbeda di masing-masing daerah di Bali.
Pada
jaman sekarang ini, terutama dibidang politik, lagu dan permainan meong-meong
ini sering digunakan untuk menyindir para koruptor. Seperti yang dijelaskan
sebelumnya bahwa dalam meong-meong, bikul atau tikus berbadan besar-besar, suka
membuat masalah dan dilindungi atau diperlakuakan baik dalam permainan
meong-meong ini. Hal atau situasi ini mirip dengan koruptor yang mana juga
berbadan besar yang berarti mengambil banyak uang rakyat, suka membuat masalah
dan dilindungi beberapa orang yang mana seharusnya tidak dilindungi dan
diperlakukan dengan baik.
Jadi,
lagu dan permainan tradisional Bali yang berjudul meong-meong ini adalah salah
satu dari banyak kebudayaan Bali yang menarik yang mana harus dilestarikan dan
diteruskan kegenerasi selanjutnya. Hal ini penting dilakukan agar kebudayaan
yang satu ini dapat diketahui generasi selanjutnya dan yang lebih penting
adalah agar kebudayaan unik ini tidak hilang. Sebenarnya bukan hanya kebudayaan
unik seperti meong-meong ini saja yang harus dilestarikan, melainkan semua
kebudayaan. Karena pada dasarnya, kebudayaan adalah warisan leluhur yang
berharga dan menarik yang harus dilestarikan dan diketahui oleh generasi
penerus. Kesimpulannya, kita harus mencari tahu dan melestarikan kebudayaan
kita, terutama kebudayaan yang berupa lagu dan permainan tradisional Bali yang
berjudul meong-meong ini.
2 komentar:
Terimakasih informasinya.
mohon ijin untuk save ya.matur suksma.
Posting Komentar